Time Is Chance

Hari ini, sama seperti hari kemarin, tak ada kegiatan yang pasti setiap harinya, aku ingin mendapatkan pekerjaan yang pasti, tidak seperti ini, aku mungkin sudah terlalu nyaman dengan seperti ini, yang tanpa susah payah mendaftar pekerjaan. Tapi, aku juga tak nyaman dengan kondisiku yang seperti ini, tak ada pekerjaan, tak ada penghasilan, sedangkan waktu terus berjalan, waktu tidak menungguku, dan aku, hanya bisa menunggu waktu, hingga waktunya tiba. Waktu yang seperti apa? dengan kondisiku seperti in, lihatlah kondisi orang tuaku yang semakin menua, dengan lihat diriku sekarang semacam patah hati terhebat, karena diumurku dan waktu yang semakin berjalan, sudah melakukan hal apa yang setidaknya membuat kedua orang tuaku setidaknya tenang dalam memikirkan kondisiku, tak perlu banting tulang lagi untuk menghidupi keluarga kecilnya lagi. ini sungguh sakit yang ku rasakan. aku manusia biasa, tak pandai berkata. Hanya, ingin mengungkapkan hal yang ku rasakan saat ini, saat ku tering

Hari ini, hal apa yang sudah kulakukan untuk mencapai ambisi dan cita-citaku? waktu terus berjalan, tidak menunggu siapapun itu di dunia ini, yang dia tahu, dia hanya terus berjalan kedepan hingga waktu itu sendiri berhenti dengan sendirinya. diusiaku yang menginjak 23 tahun, sudah bisa apa aku? apa yang sudah ku berikan untuk kedua orang tuaku? untuk orang-orang terdekatku, untuk orang yang pernah menolong dan berbuat baik padaku, bahkan untuk orang yang pernah buruk kepadaku. ini hidup, setiap orang memiliki masa lalu yang kelam masing-masing. begitu juga dengan diriku ini, apakah aku harus menceritakan lagi? ini hanya membuatku semakin terpuruk untuk saat ini dengan kondisiku yang belum baik untuk melewati setiap ujian yang datang. dengan kondisi saat ini, dengan kondisi kedua orang tuaku yang semakin menua, saat ku lihat kedua orang tuaku, dan kulihat kondisiku saat ini, seperti mengayunkan mata pisau kdealam tubuhku, yang merasa apakah aku pantas? dengan umur yang segini